BUKAN AKU

Jika ku di beri senyuman,
ku mau itu hanya senyummu . . .

Jika ku di beri kasih sayang,
ku mau itu hanya sayangmu . . .

Dan jika ku di beri pilihan,
ku mau kau tahu, tentang pilihanku tuk bersamamu . . .
sepanjang waktu dan selamanya genggam erat tanganmu,
tanpa sesekali ada yang coba tuk batasi itu.

Tapi sayang,

MALAM TANPA BINTANG

cinta,
kau ke mana . . . ?
mengapa hampa dan tak pernah ada . . . ?
bahkan tak terasa hingga ku putus asa . . 

cinta,
kemana kau pergi . . . ?
tak pernah mengabari dan mengapa tak kembali . . ?
diriku kini sepi dan hampir mati . 

PENGGANTIKU UNTUKMU

Andai kau tahu, malam ini hanya ada satu bintang diantara luasnya langit yang melebihi samudra, hanya ada sebuah bintang yang selalu kedipku di tengah hilirnya angin yang terjang tubuhku. Terkadang dia menghilang menjelma dalam balutan kabut awan yang berjalan syahdu dan kan kembali lagi ketika saatnya semua itu tlah berlalu.

Aku ingin seperti itu, aku ingin jadi bintang yang paling bersinar diantara hitamnya langit kelam dalam hidupmu,  tat kala muncul ketika kau sedang merenung dalam belenggu,

KEBOHONGAN HATI

Seharusnya kau milikku bukan ? duduk manis di sampingku dan genggam erat tanganku, slalu. Namun kemana kau pergi hari itu, tanpa pamit didepanku, hanya kirim sebuah pesan singkat dibelakangku. Tanpa sempat pula ku pertemukan lagi kau dengan nenekku, yang sangat harapkan kedatanganmu semenjak kau terakhir kali lihat beliau setahun yang lalu. beliau yang dulu berlari hampiriku kala datang langkahi pintu, namun kini, dia hanya duduk dan terbaring lemas dengan separuh badan yang lesu. ya kurang lebih 8 bulan yang lalu nenek terjatuh , tak sadarkan selama seminggu dengan sebab yang kami semua tak tahu, dan kami pun bersyukur akhirnya nenek kembali lengkapi hidup kami,walau kini yang ku lihat dari bibirnya hanyalah senyum palsu, seakan semuanya hanyalah gambaran semu.

semenjak itu, ketika ku datang dekatinya, dia selalu terbangun dari tidurnya " mana pacarmu nak ?" tanya nenek padaku dengan matanya melihat dikejauhan pintu seakan menunggu orang yang dibelakangku.

"apa tidak kamu ajak lagi nak, nenek sudah kangen

AKU, KAU dan BINTANG

Aku trus pikirkanmu kala petang menjelma,
kau yang dulu slalu hiburku canda tawa,
namun ternyata..kau tega tanamkan berjuta luka...

Bintang,
tahukah kau mengapa dia menghilang ?
tahukah kau kenapa dia pilih untuk di kenang ?
dan tahukah kau kenapa dia.....dia...dan semua alasannya bintang ???!!!

kini kau

AKU MENGASIHIMU

Terlalu banyakkah pinta yang ku harap padamu ?
Hingga satupun tak ada yang nyata bagiku…dalam lelapnya malam, aku selalu teringat hal itu. Selalu dan sampai malam ini aku masih mengingatmu, mengingat tentang masa kita bersama dulu, masa di mana aku sangat cintaimu hamper sepanjang waktu. Aku teringat kala malam bersamamu dengan semilirnya angin yang merasuk kalbu . . . kau yang hangatnya dekapanku  . . . tiba kau bertanya melihatku.

“ sayang, apa masa depanmu kelak ? “
Kau terus menatapku dalam indahnya malam itu dan seger aku menjawab tanyamu,,
“ masa depanku adalah bersamamu, tak pernah aku lakukan sesuatu bukan untuk kamu, semua aku korbankan hanya demi kamu . . . untuk apa kamu bertanya seperti itu ? dan apa masa depanmu pula sayang ? tanyaku dengan tak alihkan sedikitpun pandanganku dari matanya. . .

Hujan Terakhir

Aku Terbangun dari lelap tidur siangku, seketika ku tatap sebuah celah diantara kamarku … yang biasa terlihat terik matahari sinariku , namun kali ini berbeda,, hanya terlihat hitam dan sesekali gertak gemuruh yang dentum kupingku. Lalu aku rasakan senyap angin semilir lambaikan bagai ajakku seraya bangunkanku untuk tahu hal itu, ya ternyata rintik gerimis lambat lahun turun basahi duniaku, dunia di mana aku singgah sebagai tempat peraduanku, tempat dimana aku bertahan dan belajar mencari jati diri yang tak palsu …di mana aku bahagia tanpa sesekali merasakan perih dalam hatiku. Dan ku harap,, Aku menemukan hal itu.

Waktuku kini bagaikan air

TANPA JUDUL

Ku berhenti di sini
Berharap tuk sedikit ulangi
Namun ternyata semua tlah pergi
Tak ada lagi cinta pertama di hati
Ibarat pohon yang lapuk kan mati . . .

Semua tlah berakhir kini,
Tanpa sebuah alasan yang pasti
Kau tanam berjuta luka perih yang abadi

GERIMIS UNTUKMU

Aku terus menatapmu siang ini
Wajah anggunmu yang tak bisa terganti
Walau jarak memisahkan kau di sana dan ku di sini . . .

Angin sepoi gulirkan berjuta rinduku padamu
Disertai hujan gerimis yang tak lekas semu
Aku tahu, kau julur  tanganmu… sambil menatapku….
Oh Tuhan,
Sedikitpun aku tak bisa kedipkan mataku,,
Sangat besar dan indah karunia dari-MU…
Sangat besar pula kasih-MU padaku,
Tanpa pernah sedikitpun ku duga dan ku rasa dari dulu

Part 2

Malam,,
Malam ini aku berbaur dengan ribuan bintang yang jadi saksi di mana aku bersamamu…, bergelut dengan indahnya canda tawa…semua bersandiwara agar aku tertipu. tertipu akan eloknya cinta dan sayangmu….

Kemarin,, Kemarin waktu di mana Kita terus berjalan ditengah jutaan pasang mata kota ini… ya kota di mana kita dipertemukan kali pertama dan tak pernah sepi. Semua berlalu lalang layaknya hiburan atas malam yang serasa milikku dan dirimu. Semua tertawa, saling bergandeng tangan, saling tatapan mata, saling membelai….namun itu sebelum aku tahu bahwa ternyata semua itu hanya sebuah ilusi mata.

Dulu ketika bersama di temani semilirnya angin malam ,, terkadang aku berpikir….

Part 1

Pergilah kasih,, pergilah sesuai harapanmu. Tunjuklah sebuah bintang yang terus sinarimu, gapai dan genggam eratlah agar dia tak pergi jauhimu kelak. Cintailah dengan penuh kesabaran dan keikhlasan agar kalian bahagaia…agar kalian tenang … dan agar kalian bersatu selamanya. Laksana sebuah bulan dengan sinarnya….laksana kupu kupu dengan sayapnya…dan laksana cinta yang penuh akan senyuman.

Semua hanya sekejap….masih bisa terhitung sang waktu, Masih bisa di eja oleh balita walau kata-katanya gamblang. Entah dia ngarang , namun Aku tahu, malamku kini berbeda dengan malam malam kemarin, tak ada pelukan dan harapan, dan yang dulu ada berubah tiada.

Desir angin,