Part 2

Malam,,
Malam ini aku berbaur dengan ribuan bintang yang jadi saksi di mana aku bersamamu…, bergelut dengan indahnya canda tawa…semua bersandiwara agar aku tertipu. tertipu akan eloknya cinta dan sayangmu….

Kemarin,, Kemarin waktu di mana Kita terus berjalan ditengah jutaan pasang mata kota ini… ya kota di mana kita dipertemukan kali pertama dan tak pernah sepi. Semua berlalu lalang layaknya hiburan atas malam yang serasa milikku dan dirimu. Semua tertawa, saling bergandeng tangan, saling tatapan mata, saling membelai….namun itu sebelum aku tahu bahwa ternyata semua itu hanya sebuah ilusi mata.

Dulu ketika bersama di temani semilirnya angin malam ,, terkadang aku berpikir….
Berpikir ketika aku dan kau adalah pasangan layaknya film titanic “ jack and rose “ ya cuplikan film favorit yang hampir tiap tahun ku lihat…di mana aku menunggumu sampai detik terakhirku….. di tengah hamparan air es yang kian membeku… aku “ jack “ memberikan semuanya agar kau tetap bertahan walau akhirnya aku tak bersamamu…namun aku “ jack “ bahagia .. karena setidaknya aku telah mampu berjuang atas nama cinta, cinta di mana sebuah pengorbanan tidak di beli oleh harta, tidak di ukur dengan sebuah imbalan ataupun lainnya.


Lanjut Mbing,, hehhe…cukup untuk cerita melownya..hehe

Si kambing kini paling benci sama malam….kenapa ? karena malam menjadi peraduan terakhir untuk dia..di mana kambing tidak punya teman untuk saling berbagi,, saling menemani, tidak ada sesuatu yang berguna untuk dia kerjakan, dan tentunya ada sesuatu hal yang menyakitkan. Yup,, Dulu tiap malam selalu ada yang memberikan sepatah atau dua patah doa dan pengharapan untuk si kambing esok.. yah entah itu tulus atau gag ,, si kambing terima saja.. hihiih…muka melas. Tapi kini berbeda,, semua serba sendiri dan beradaptasi dari 0 kembali, membiasakan diri untuk menjadi manusia yang berguna untuk semua orang sebagai mana layaknya mahkluk social…ckkk…. Si kambing sok pinter. Hehehhe Prok….Prok….Prok….