PUISI UNTUK NEGERI

Diposting oleh -_- on Jumat, 09 Mei 2014

Miris . . .
Baca Sajakmu, Hati Teriris . . .
Saling Sindir, Kau Politikus Sinis . .
Ibaratkan Semut Belajar Menulis . . .
Tidur Saja Sana, Percuma . . .
Kami (Indonesia) Sudah Merdeka, Tiada Lagi Adu Domba . . .


PENYIHIR

Diposting oleh -_- on Selasa, 03 Desember 2013

Sejauh kau pergi, di mana pun kau kini,
kita berada di bawah lengkung langit yang sama
Riak rinduku melurubi seluruh samudera dera

Tidakkah kau tahu, dalam buku batinku terguris namamu?
Huruf-huruf pucat yang merembaka sebagai nubuat

Kadang, ketika halaman putihku penuh olehmu,
aku ingin meniru pohon yang gugur daun,


KATA HATI

Diposting oleh -_-

Kata-kata ini, cintaku, sangat santun memintamu,
sudi mengantar mereka kepadamu
karena rindu dan percaya betapa
hatimu senantiasa terbuka

Sesungguhnya mereka milikmu
bagian paling indah yang, karena malu,
begitu lama sembunyi dan berdiam diri
hingga kaulupa dan muskil kaukenali

Sebagai bunyi dan gambar samar
mereka selalu gusar dan gemetar


METAMORFEM

Diposting oleh -_-

I
Kata yang urung kauucapkan malam itu
terlunta di entah bagian mana dalam dirimu
lurung gelap yang tak ia tahu pangkal-ujungnya
yang kian kelam tiap kali ia mengharap cahaya

Betapa ingin ia lepas dari lembut bibirmu
setelah sekian lama lemas digelayut geragu
mengandaikan diri kekasih dari negeri fajar
mengurai rahasia sedih yang tak berujar

II
Jika tak mampu kauucapkan, tulis aku
mungkin sebagai surat cinta yang menyeru rindu


KWATRIN HIMMIRSKY

Diposting oleh -_-

Kulepas kau lekas,

mumpung hujan murung

dan Laut Hitam, rahim yang membiru karena rindu

masih mau menunggumu



Tunggu aku di pantai landai

sebelum berpaut tangan sepanjang pawai

dari istana ke kubur tua pencipta aksara

menziarahi jazirah cahaya



Kita simak benua-benua mengeja nama kita

dalam tujuh ribu bahasa

sambil mencari kata paling cermin

yang mempu memantulkan batin


DI SISA MASA WAKTUMU

Diposting oleh Unknown on Selasa, 18 Desember 2012


“ Awwww....” dipegangnya tangan Tere dengan penuh perasaan cemas.
“ Jangan memaksa! Jangan teruskan tingkahmu itu! Marvel berkata sambil bermuka masam.
“ Heeey aku tidak papa, ini hanya terluka sedikit, toh aku masih bisa melakukanya lagi,” jawab Tere.
“ Apa yang kau lakukan lagi? Tanganmu sudah penuh darah!” bentak Marvel.
“ Aku akan tetap melakukanya, mungkin ini persembaha
n terakhir untukmu!” seru Tere.
“ Kau ini bicara apa?” seru Marvel sambil menghentikan aktifitas Tere dan memeluknya dengan erat.
Di bawah mendung yang tebal ditemani pohon yang besar, Tere dan Marvel menghabiskan waktu dalam 2 jam. Hujan mulai menyapa mereka, tetapi mereka tak tau apa yang harus mereka lakukan, mereka tetap berpelukan dibawah hujan yang lebat.
“ Bisakah kau tinggal di sini 1 tahun lagi?” tanya Marvel.
“ Jika aku bisa bertanya kepada malaikat kapan kematianku, aku akan meminta kau untuk mempercepat waktu itu.” Jawab Tere.
“ Aku hanya ingin kau tinggal 1 tahun lagi bersamaku!” kata Tere.
“ Untuk apa? “ tanya Tere dengan penuh asa.
“ Aku akan melakukan apa yang belum bisa kamu lakukan di dunia.” Jawab Marvel.
“ Lakukan hal yang ingin kamu lakukan. Jangan bodoh melakukan hal untuk orang lain.” Seru Tere.
“ Aku bukan orang lain bagimu dan kamu bukan orang lain bagiku. Kita sudah senyawa dan sejiwa.” Marvel meyakinkan Tere.


FIREFLY

Diposting oleh Unknown



FIREFLY

“ Kunang – kunang itu bagai pedar cahaya yang anggun. Kisah Yunani kuno bahkan mengatakan bahwa kunang – kunang adalah serpihan dari meteor yang berjatuhan di kebun mawar putih. Setiap ekornya dilambangkan sebagai jutaan cinta kasih yang tulus.”

“ Waaaah.....!Bagus...” Raisya kecil memekik terkagum.
Wanita berusia 28 tahun itu mengelus rambut putrinya,” Jika besar nanti Raisya pasti akan jatuh cinta.”
“ Ah..Raisya akan jatuh cinta dengan pria yang tampan seperti ayah!” Raisya kecil tertawa lebar sambil melompat kedalam pangkuan ayahnya.
Sang ayah tertawa kecil,” Nanti Raisya mau berikan apa kepada pria yang Raisya cintai itu ?”
“ Raisya akan berikan kunang – kunang yang sangat banyak !” sahutnya riang.
“ Hemm.....? Berapa banyak ?” Tanya sang Ibu.
Raisya kecil memutar matanya.....” Eummbh.....SERATUS!!!
“ Ayah Ibu..!!! Kini aku sudah menepati janjiku. Aku lulus dengan nilai terbaik. Bahkan aku mendapatkan beasiswa untuk meneruskan kuliah di ITB. Aku berharap ayah dan ibu melihat keberhasilanku dari surga sana.” Raisya terus menangis sambil memandang batu nisan kedua orang tuannya.
“ Kau belum menepati janjimu yang kedua....!”


DIA ( KIASAN )

Diposting oleh -_- on Rabu, 21 November 2012


Hidupnya tak pernah sesuai harapan, selalu ada pilihan yang bertentangan, atas bawah, depan belakang, tawa luka, dan apa saja itu. Semua serba terbatas, bagai burung yang tak bisa terbang bebas, hanya diam dalam sangkar dengan rantai yang melekat di kakinya, ataupun berdiri itu tak lama, di mana . . . selalu ada beban yang menimpa inginkan dia jatuh terkapar tak berdaya,,

Dia pernah berjalan diantara persimpangan jalan yang semua penuh tawa bahagia. Penuh kesan senyuman. Tanpa pernah ia berharap semua itu kan jadi sebuah kenangan, kan jadi hiasan di dinding kehidupan. Dia tak pernah harap hal itu. Dia hanya ingin tertahan disitu saja,, bagai kala tidur berhias langit di awan yang gambarkan sejuta harapan.

Ketika dia duduk termenung pejamkan mata, dia pahami semua mimpi mimpinya, yang mana dia sadar . . jika dia bagaikan berharap ada