FIREFLY


FIREFLY

Diposting oleh Unknown on Selasa, 18 Desember 2012



FIREFLY

“ Kunang – kunang itu bagai pedar cahaya yang anggun. Kisah Yunani kuno bahkan mengatakan bahwa kunang – kunang adalah serpihan dari meteor yang berjatuhan di kebun mawar putih. Setiap ekornya dilambangkan sebagai jutaan cinta kasih yang tulus.”

“ Waaaah.....!Bagus...” Raisya kecil memekik terkagum.
Wanita berusia 28 tahun itu mengelus rambut putrinya,” Jika besar nanti Raisya pasti akan jatuh cinta.”
“ Ah..Raisya akan jatuh cinta dengan pria yang tampan seperti ayah!” Raisya kecil tertawa lebar sambil melompat kedalam pangkuan ayahnya.
Sang ayah tertawa kecil,” Nanti Raisya mau berikan apa kepada pria yang Raisya cintai itu ?”
“ Raisya akan berikan kunang – kunang yang sangat banyak !” sahutnya riang.
“ Hemm.....? Berapa banyak ?” Tanya sang Ibu.
Raisya kecil memutar matanya.....” Eummbh.....SERATUS!!!
“ Ayah Ibu..!!! Kini aku sudah menepati janjiku. Aku lulus dengan nilai terbaik. Bahkan aku mendapatkan beasiswa untuk meneruskan kuliah di ITB. Aku berharap ayah dan ibu melihat keberhasilanku dari surga sana.” Raisya terus menangis sambil memandang batu nisan kedua orang tuannya.
“ Kau belum menepati janjimu yang kedua....!”

Terdengar suara dari belakang, yang sangat mengagetkan Raisya. Raisya langsung menengok kebelakang. Ternyata itu adalah suara tante Indri dia adalah adik ibunya Raisya. Ialah yang merawat Raisya selama 11 tahun sejak ia berusia 7 tahun. Raisya telah ditinggalkan kedua orang tuanya akibat kecelakaan maut 11 September 2000 sehari setelah hari ulang tahun Raisya. Maka dari itu ia selalu bersedih hati dan tak mau merayakan ulang tahunnya lagi.
“ Tante Indri.....!!!” Raisya meraih tanganya dan memeluk dengak erat.
“Raisya.....sudah iklaskan...!!!” Tante Indri mencoba menenangkannya.
“ Iya tante...! Tadi tante bilang janji apa, yang belum aku tepati?” tanya Raisya dengan heran.
“ Bukankah kau berjanji akan jatuh cinta kepada pria yang tampanya seperti ayahmu?” tante Indri berusaha mengingatkan Raisya.
“ Ahh.... tante ini ada- ada saja!” Raisya tersenyum simpul.
“ Eumbh....kak Len aku datang untuk menengokmu. Gimana kabarmu disurga sana? Oh iya Kak Len aku mau bilang padamu, kau ini merepotkan aku saja, kau menitipi aku gadis nakal yang jelek ini, jangan percaya dengan kata – katanya dia berbohong. Dia belum bisa menemukan pria yang dia cintai.” Ejek tante Indri kepada Raisya.
“ Ahh.....tante ini apa – apaan sih!” Raisya tersenyum sebal.
“ Sudah sekian dulu ya kak Len dan Kak Fikri. Selamat tidur, semoga Allah memberikan tempat terbaik untukmu. Amin.” Do’a tante Indri kepada almarhum kakaknya dan sekaligus ucapan terakir dipemakaman.
“ Ayah ibu... Raisya pulang dulu, suatu hari nanti Raisya pasti dapat jatuh cinta .” janji Raisya kepada kedua batu nisan itu.
“ Ayuk kita pulang!” ajak tante Indri.
“ Iya tante !” jawab Raisya.
                ***           ***           ***

“ Bukankah hari ini kau berangkat ke Bandung Sya...?tanya tante indri.
“O..iya aku lupa...!”sentak Raisya lupa.
Raisya segera mengemas semua barang-barangnya.
“Raisya-Raisya dari dulu penyakit kok gag sembuh-sembuh, dasar pelupa!”ejek tante Indri.
“Ahh...tante udahlah bantuin aja jangan mengejek.”ucap Raisya.
Setelah semua siap Raisya segera pergi kedalam mobil.
Dengan ditemani tante Indri, Raisya menyusuri kota demi kota di sudut kota Bandung.
“Ini tante universitasnya...?”tanya Raisya.
“Iya ini kampusnya, ayo turun.”ajak tante Indri
“Braaaaaaaaaaaaaak.....!”
Seseorang telah menabraknya dengan kencang dan hebat. Disinilah Raisya merasakan cinta pandangan pertama dan juga baru pertama kalinya Raisya jatuh cinta pada seorang pria.
“Aduh....!”Raisya merintih kesakitan.
“Maaf-maaf gag sengaja!”Seorang lelaki mengulurkan tangannya untuk meraih Raisya.
“Iya gag papa kok,”sahut Raisya.
“Kamu gak kenapa-kenapa kan?”tanya pria itu.
“Enggak kok!”jawab Raisya
“Aku Ogan Wiratmaka, aku mahasiswa hukum.”Ogan mengulurkan tanganya ke Raisya.
“Raisya...Raisya Sha’adha.”jawab Raisya.
“Jurusan apa?”tanya Ogan
“Eumbh...belum ada, aku baru...!”jawab Raisya dengan malu-malu.
“Ohh..kalau kamu butuh aku cari aja di lantai 3 ya, aku pasti ada disana. Aku ke atas dulu ya soalnya ada jam.”kata Ogan dengan percaya diri.
“I.....iya kak.”jawab Raisya
                ***   ***   ***   ***
Selang waktu satu tahun. Raisya dan Ogan semakin akrab saja. Banyak yang iri dengan hubunagn mereka. Bahkan ada-ada saja kejadian-kejadian yang tak menyenangkan bagi keduanya.
“Raisya kita jalan yuk?”tanya Ogan.
“Kemana,memangnya?”jawab Raisya.
“kau mau aku ajak ketempat yang sangat indah,”ajak Ogan.
“kemana...!”tanya Raisya dengan penasaran.
“Sudahlah ikuti saja aku?”sambil menarik tangan Raisya.
Ditempat inilah Ogan menyatakan perasaan yang di pendam selama satu tahun.Ternyata tak hanya itu kejutan yang diberikan kepada Raisya.Ternyata Ogan telah membuat mahkota yang dia buat dari berbagai akar pohon yang disatukan hingga membentuk lingkaran dan seratus bintang kertas yang ia taruh kedalam toples.
“Sudah lama aku mengenalmu dan sudah lama juga aku mempelajari semua sifat-sifatmu, kini aku ingin katakan padamu. Raisya...AKU SANGAT MENCINTAIMU.”
Kata-kaat Ogan sempat membuat jantung Raisya berhenti sejenak. Raisya hanya terdiam tanpa kata, tangannya yang semula santai kini seperti ketakutan akan sesuatu hal, matanya yang semula memandangi pemandangan di sekitar danau kini berubah pandang menuju bola mata Ogan. Dan Ogan hanya berharap semoga apa yang di rasakannya sama dengan yang dirasakan oleh raisya.
“Raisya...jawab!”Ogan bertanya keheranan.
“Haaaaa....a..ku...aku... ”Raisya bingung bagaimana caranya menjawab pertanyaan Ogan.
“Eumb...”Ogan mengeluh kesal.
“Iiii.....”raisya bahkan masih malu-malu.
(ya Tuhan ini bagaimana, aku sangat bingung, Ogan kau apakan aku sampai aku terbius olehmu seperti ini)
“Iiii.....ya...“Aku juga cinta kamu.”raisya mengucapkannya sangat cepat sekali sehingga Ogan tak dapat mencerna kata-kata darinya.
“Haaaa....apa...?”tanya Ogan
“Hiii.....Ogan!”jawab Raisya dengan malu.
Ogan terus tertawa geli melihat wajah Raisya yang mendadak memerah itu.Akhirnya mereka berdua jadian di tanggal 3 january 2008.
        ***   ***   ***
Hari demi hari tlah dilewati, bulan demi bulan tlah berjalan hingga usia pacaran mereka menginjak 3 tahun. Selama 3 tahun pacaran tak ada masalah yang dihadapi keduanya, hanya di tahun ke-4 inilah semua yang dijalani selama 3 tahun pacaran semua musnah begitu saja , hanya tinggal kenangan – kenangan indah yang dirasakan Ogan.
Malam ini Ogan akan mengajak Raisya bertemu disebuah taman di kota Bandung. Malam itu suasana di kota Bandung sangat ramai, bising suara kendaraan dan indah dipandang mata lampu – lampu kota juga tak lupa lampu-lampu dari kendaraan yang lalu lalang semakin menambah suasana kota Parisnya Indonesia.
Tapi bagi Raisya malam ini adalah seperti malam yang sangat mencekik baginya. Bagaimana tidak Ogan kekasih yang ia puja selama ini akan mengatakan sesuatu hal yang sangat menusuk hati Raisya.
“ Sudah kau buat janji dengan perempuan itu?” seru seorang wanita.
“ Sudah dia menungguku sejak pukul 17.30 tadi ditaman kota.”jawab Ogan.
“ Bagus.....kita kesana sekarang.”jawab wanita itu.
Dari pukul 17.30 WIB Raisya sudah ada ditaman kota, tapi Ogan tak kunjung datang. Wajah yang dulunya ceria kini agak semakin mengkerut.
( Kemana sih kamu, dari jam 17.30 aku sudah menunggumu sekarang sudah jam 19.00)
Tiba-tiba dari sudut pandang berbeda datanglah sebuah mobil avansa bernopol B 9797 OSV berwarna abu-abu memarkir kendaraanya itu tepat disamping skuter matic yang ditunggangi Raisya.
“ Huuuuft.......menyebalkan dia baru datang. Haaahh.....dengan siapa itu.” Gerutu Raisya.
“ Mana dia Ogan? Tanya wanita itu.
“ Itu yang memakai baju abu-abu,” jawab Ogan
Berjalanlah Ogan dan Silvia kearah Raisya.Tatapan Silvia ke Raisya sangat tajam seperti Harimau yang siap menangkap mangsanya.
“ Raisya maaf,” seru Ogan yang menggagetkan Raisya .
“ Darimana saja. Aku capek menunggumu,” Raisya menggerutu.
“ Euuumbh.....Raisya kenalkan ini Silvia.” Jawab Ogan tanpa basa basi dia mengenalkan Silvia wanita pilihan orang tuanya itu.
“ Raisya...dia siapa kamu Gan,”tanya Raisya.
“ Mending kita bicara disana yuk Sya,” ajak Ogan.
Setelah duduk, dimulailah drama yang dimainkan oleh Ogan, dia bercerita panjang lebar tentang Silvia, dan ada hubungan apa dengannya. Semula wajah Raisya yang cantik kini pipinya bercucuran air mata.
“ Plaaaaaakkkk........!” Raisya menampar Ogan dengan sekeras kerasnya.
“ Ternyata ini yang kamu sembunyikan dariku selam 3 tahun lebih. Kau menganggap apa aku ini , boneka yang dapat kamu mainkan. Kau buat sandiwara orang tuamu tinggal diluar negeri. Aku sakit aku tak sanggup menerima semua ini,” bentak Raisya kepada Ogan dengan cucuran air mata.
“ Bukan begitu Sya...!” Ogan berusaha menjalaskan kepada Raisya tapi Raisya menyentak dengan nada penuh pilu.
“ Harapanku kekamu sungguh besar, aku tadinya sangat berharap kamu datang membawa kebahagiaan kepadaku, kau akan mengenalkan ibumu kepadaku, tapi yang kau bawa perempuan itu,” sentak Raisya.
Raisya langsung pergi berlari ke skuter maticnya dan membawa motor dengan kecepatan penuh meninggalkan Ogan dan Silvia.
( Ogan takku sangka kau begitu kejam kepadaku. Aku slalu berharap kamu akan disampingku, tapi kau berkehendak lain, kau pilih wanita lain yang akan mendampingimu.)
Raisya slalu terbayang – bayang kata – kata Ogan dan jantungnya sering kali sakit gara- gara Ogan. Dengan mengendarai 100KM/jam Raisya terus menangis bercucuran air mata.
“ Braaaaaakkkkkk........!”
Tiba- tiba Raisya tak sadarkan diri, kaki, kepala bahkan lututnya bercucuran darah. Seseorang yang ditabraknya mengalami kebutaan dan cidera kaki kanannya akibat hantaman dari motor Raisya yang sangat hebat.
Jl. Pahlawan tiba-tiba ramai dikerumuni orang-orang yang iba melihat kecelakaan maut itu. Tak lupa polisi yang bingung mencari bukti-bukti turut serta meramaikan suasana. Hiruk pikuk sirine ambulance semakin membuat suasana tagang. Bahkan tak banyak orang membersihkan ceceran darah dijalan.
        ***           ***           ***


“ Aku....,” Raisya tersadar dengan sendirinya.
Raisya kaget dengan apa yang terjadi padanya kepalanya, lututnya dan kakinya yang telah terbalut kain kasa. Tante Indri , omma Tika dan Kelvin hanya menangis melihat nasip Raisya.
“ Kelvin, tante Indri, omma aku kenapa...?” tanya Raisya dengan wajah iba.
“ Kamu baru saja menabrak seorang ibu dan anak yang sedang bersepeda,” jawab kelvin.
“ Lalu bagaimana keadaanya?”jawab Raisya dengan khawatir.
“ Yaahhh.....mata anaknya buta dan ibunya patah tulang!” jawab kelvin.
“ Vin.. temani aku menjenguknya,” rengek Raisya.
“ Kau tak bisa kesana lihat keadaanmu !” bentak Kelvin.
“ Kelvin...!!” Raisya menangis.
“ Dimana kekasihmu Ogan ,disaat – saat kayak gini dia tak datang untukmu?” tanya Kelvin.
Raisya lansung menangis mendengar kata-kata itu. Dia bercerita panjang lebar kepada mereka hingga Kelvin terpancing untuk memukulnya.
“ Kurang ajar, bolehkah aku hajar dia, menyebalkan !” Kelvin menggerutu.
“ Sudahlah Vin sabar.” Tante Indri menerangkanya.
Keesokan harinya ada seorang pengantar surat datang kekamar Raisya, dia menyodorkan seperti undangan tapi entah itu undangan dari mana dan undangan apa. Raisya langsung membukanya tanpa berfikir panjang. Setelah dibuka ternyata itu adalah undangan pernikahan Ogan dengan Silvia, melihat undangan itu hati Raisya sangat sakit bahkan jantung Raisya berpacu dengan kencang sehingga nafasnya terengah – engah. Kelvin yang semula didepan kamar Raisya, mendadak mendobraknya dan segera memanggil dokter.
“ Bagaimana dok?” tanya Kelvin.
“ Dia sangat shok, kenapa dia mendadak seperti itu, apa yang menyebabkan dia sampai shok berat?” tanya dokter.
“ Saya tidak tau dok, nanti saa cari tau apa penyebabnya, oh.....ia dok tadi ada seorang pria mengantarkan sesuatu dikamarnya, tapi entah itu apa,” jawab Kelvin.
Sejenak Kelvin mencari- cari apa yang menyebabkan Raisya mendadak shok tadi.
“ Kelvin kau mencari apa?” tanya Raisya.
“ Tidak, aku tak mencari apa - apa,” Kelvin menyembunyikan masalah ini.
Kelvin tiba-tiba mendadak kasihan melihat wajah Raisya, Kelvin terus menebak – nebak apa yang menjadikan Raisya shok berat.
                ***           ***           ***
Pada malam hari Raisya diam – diam pergi ke suatu tempat tak ditemani siapapun. Dia ingin menangkap 100 kunang – kunang seperti yang diucapkanya waktu kecil kepada ayahnya. Sekaligus sebagai hadiah pernikahan Ogan dan Silvia.
“ Kemana Raisya?” gumam Kelvin.
Kelvin mencari dimana – mana , ternyata dia berada dikebun mawar putih yang banyak sekali bertebaran kunang- kunang.
(Raisya- Raisya, kau ini orang yang kau sayangi saja tlah berkhianat padamu, hatimu sungguh mulia)
Kelvin menggelengkan kepalanya sambil menahan sakit hatinya kepada Ogan karena tlah membuat hidup Raisya hancur berantakan. Dicengkeramnya lengan Raisya kuat-kuat. Air hujan menitik lembut dari langit. Membasahi seluruh area kebun mawar putih ini dengan butiran yang halus malam ini.
“ Jangan Raisya...,” Kelvin menggeleng kuat-kuat.
Raisya melepaskan genggaman tangan Kelvin di lenganya,” Aku hanya melakukanya, Kelvin. Aku harus melakukanya untuk Ogan.....” Raisya tersenyum.
“ Kau tidak harus melakukanya....aku tidak akan menyuruh kau untuk melakukanya...”
“ Kelvin....” Suara Raisya terdengar memelas,” Aku pernah berjanji pada diriku sendiri, akan menangkap 100 ekor kunang-kunang untuk orang yang aku sayangi...,”
“ Aku tidak mau kau terluka, Raisya.Karena aku menyayangimu. Dan seperti sekarang, kau ingin menangkap 100 ekor kunang-kunang dimalam sedigin ini? Ditengah gerimis ini? Dan dengan keadaan yg lemah seperti ini??” Kelvin  menatap pias.
“ Aku akan baik-baik saja, Kelvin .Percayalah...” sahut Raisya.
Kelvin menatap gadis di hadapanya dengan pilu. Mulutnya terkatup rapat. Dia tidak lagi bersuara karena Kelvin tahu , percuma saja dia menghalangi Raisya melakukan apa yang diingikanya, tekad Raisya sudah sekeras batu. Seteguh karang, dan Kelvin tahu, dia tidak mungkin bisa mencegahnya lagi.
1 menit,  5 menit, 10 menit, merambat lama. Kelvin masih mengamati keponakan yang disayanginya itu dengan getir. Mengamati Raisya yang mulai berlarian kesana kemari untuk menangkap seekor demi seekor kunang-kunang. Sering kali terjatuh, tapi kemudian bangkit lagi. Seringkali meringis kecil karena tertusuk duri, tapi ia tetap melanjutkannya lagi.
“ Aku akan membantumu.”
Kelvin kemudian ikut berlari disekitar kebun mawar putih , ia tersenyum begitu mendapatkan seekor kunang-kunang dalam genggaman. Tapi tangan Raisya menahan lengannya, ia membuka telapak tangan Kelvin dan melepaskan kembali kunang-kunang yang ditangkap pria itu.
Raisya menggeleng,” Jangan ! Aku harus menangkap semuanya sendiri.”
Dan Kelvin hanya bisa menatap pias pada sosok Raisya yang terus jatuh bangun menangkap kunang-kunang. Biar tanganya sudah terluka demikian parah karena duri mawar. Biar darah segar mengotori tiap ekor kunang-kunang yang ditangkapnya. Biar tetes gerimis berlomba menghujani tubuhnya. Yang ada di hati dan pikirannya, hanya Ogan.
100 kunang-kunang, hanya demi Ogan.
                ***           ***           ***
Keesokan harinya ditanggal 23 Maret 2012 Raisya segera bangun dari kasur rumah sakit tempat hunianya sementara, karena Raisya ingin menghadiri pesta pernikahan Ogan dan ingin memberikan 100 kunang-kunang untuknya. Hari itu Kelvin tak berada di kamar Raisya, terlihat Kelvin diruang dokter sedang menanyakan penyakit yang diderita oleh Raisya.
“ Dok sebenarnya penyakit apa yang diderita oleh Raisya?” tanyannya.
“ Sebenarnya saya berat mengatakannya, dia menderita gagar otak akut dan paru-paru yang kiri lecet akibat tabrakan itu, mungkin waktu kecelakaan dia menghantam benda tumpul.” Jawab dokter Hendra.
“ Lalu kenapa dokter baru mengatakanya.” Tanya Kelvin sedikit kecewa.
“ Sebenarnya saya sudah lama ingin mengatakan ini, tapi keluarga kalian sepertinya belum iklas menerima kenyataan bahwa umur Raisya tak lama lagi.” Jawab dokter dengan tegas.
“ Apa...! Hal yang segitu parahnya dokter tak pernah mengasih tau kepada kami.” Kelvin sebal bercampur terharu mendengar kata-kata dokter Hendra.
Kelvin langung pergi menemui Raisya dan serasa ingin memeluknya erat-erat.Tapi yang ia dapati dikamarnya tak ada seorangpun. Kelvin beberapa kali memanggil nama Raisya tapi tak ada suara Raisya. Dengan tak sengaja ia melihat undangan yang dikirim kepada Raisya beberapa hari lalu.
“ Apa-apaan ini, jadi karna surat ini Raisya shok kemarin, dasar tak tau malu, lalu dimana Raisya... Jangan-jangan dia pergi kerumah Ogan.” Dumel Kelvin dikamar.
Dicari-carinya Raisya di taman, depan rumah sakit hingga jalan menuju rumah sakit, tak ditemukan Raisya. Akhirnya ia pergi kerumah Ogan untuk memastikan Raisya tak ada dipesta perkawinan itu.
        ***           ***           ***
“ Mana undangannya mbak?” tanya seorang pelayan pesta.
“ Undangan ?? Saya tidak membawa undangan?” jawab Raisya.
“ Pak seret perempuan ini keluar, dia tak membawa undangan?” kata wanita itu kepada security.
“ ia mbak...!” jawab security itu.
Raisya langsung diseret keluar ruangan tanpa belas kasian.Tetai Raisya tak mengeluh dia tetap akan memberikan 100 kunang-kunang itu pada Ogan.Tiba-tiba dari timur datanglah Kelvin dengan penuh amarahnya.
“ Raisya kenapa kamu kesini?” bentak Kelvin.
“ Aku hanya memenuhi surat undangan itu dan ingin memberikan 100 kunang-kunang yang kutangkap untuknya,” jawab Raisya sambil menunjuk undangan yang dibawa Kelvin.
“ Kau ini lemah kau ini sedang sakit seharusnya kau tidur dirumah sakit!” bentak Kelvin membuat semua orang menengok kepadanya.
“ Kelvin...!” Raisya terisak menangis.
Melihat keramaian itu Ogan langsung keluar ruangan pernikahanya dengan keheranan.
“ Ada apa ini? Raisya..???” Ogan memekik keheranan.
Ogan ingin berlari kearah Raisya tapi langsung dihalangi Kelvin.
“ Buat apa kamu kesana? Bukankah kau sudah tak memperdulikanya lagi. Lihat gara-gara kau Raisya seperti itu, apa kau tak punya hati memberikan undangan ini untuknya dan demi kau juga ia rela menangkap 100 kunang-kunang untuk orang yang disayanginya yaitu kamu, dia rela tanganya terluka bahkan bercucuran darah hanya demi kau!” bentak Kelvin kepada Ogan.
“Raisya apa benar itu yang dikatakan Kelvin?” tanya Ogan dengan penasaran.
“ Ogan Kevin jangan begitu aku hanya ingin memberikan sepucuk surat dan 100 kunang-kunang ini kepadamu. Kelvin bukankah kau tau aku menderita gagar otak dan lecet di paru-paru kiriku dan sisa umurku tinggal 4 bulan maka hargailah kesempatanku ini. Aku hanya ingin memberi pria yang aku sayangi kebahagiaan.” Jawab Raisya.
Tak disangka Ogan meneteskan air mata. Tiba tangan Ogan ditarik oleh seseorang menjauhi Raisya dan Kelvin.
“ Raisya kau sudah mengetahui penyakitmu?” tanya Kelvin dengan suara keheranan.
“ Sudahlah vin aku tak mau kau bersandiwara dan kenapa tadi kau membentakku?” tanya Raisya.
Kelvin tiba-tiba memeluk Raisya dengan erat.
“ Apa-apaan kau ini percuma kau disini lihatlah dia tak memperdulikanmu.” Bentak Kelvin.
Ternyata yang menarik Ogan adalah kakak dari Silvia. Dia marah ketika Ogan bertemu dengan Raisya karena dia menganggap Ogan tlah membuat hatinya Silvia sakit tapi tidak malah yang hatinya sakit adalah Raisnya yang mau-maunya menunggu Ogan datang untuk menemuinya lagi. Demi Ogan yang dia sayangi Raisya terjatuh pingsan didekat pintu masuk pesta hingga semua orang kaget dan berteriak – teriak. Ogan segera meninggalkan upacara pernikahanya yang sangat sakral itu tanpa memikiran Silvia bakal sakit hati dan keluarganya marah kepadanya.
“ Raisya kau kenapa?” pekik Kelvin.
Beberapa orang menasihati Kelvin supaya segera membawa Raisya ke rumah sakit. Selama dalam perjalanan Kelvin terus menangisi Raisya yang semakin parah dan wajahnya berubah pucat sekali seperti nyawanya telah hilang sebagian.
“ Raisya.....!!!!”
Ogan sepertinya sangat bersalah dia seperti kehilanagan seseorang yang dia sayang selama ini.
“ Raisya kamu bangun....!!!”
“ Maaf mas tidak boleh masuk,” kata seorang suster.
        Omma dan tante Indri segera datang menuju rumah sakit. Kelvin terus berdo’a sambil diam terpurung didepan ruang UGD meratapi nasip yang telah diderita oleh Raisya. Begitu juga dengan Ogan dia seperti tersiksa menjalani upacara pernikahanya, kini nafasnya tlah hilang sebagian. Seseorang tlah memberikan sepucuk surat dan 100 ekor kunang-kunang untuknya.Tanpa berfikir panjang ditenggah-tengah acara pernikahanya dia membuka surat itu dan membacanya dengan teliti.
100 kunang-kunang ini kupersembahkan hanya untukmu, kau tak usah memperdulikan bagaimana aku mendapatkanya. Mungkin kau telah melukaiku tapi kau sangat berarti untukku. Sayang jangan berhenti tersenyum, hiasilah hari-harimu dengan keceriaan. Jangan pernah kau khawatirkanku. Trimakasih karna kau tlah mengajariku untuk merasakan jatuh cinta dan hangatnya kasih sayang. Selamat jalan kekasih sejatiku, kau adalah kekasih yang pertama dan terakhir untukku.
Love u......
                      Raisya Sha’adha
                ***           ***           ***

“ Bagaimana dok kondisi Raisya?” tanya tante Indri.
“ Maaf kami tak bisa berbuat banyak dan tak ada harapan lagi bagi kalian.” Jawab dokter.
“ Maksud dokter?” tanya Kelvin.
“ Dia telah dipanggil ALLAH SWT. Kami semua tlah melakukan yang terbaik untuknya tapi apa daya Tuhan berkehendak lain. Maafkan kami.” Kata dokter.
“ Raisya.....!!!” omma dan tante Indri menjerit terpekik.
“ Silahkan tanda tangan disini pak?” pinta suster.
“ Apa ini sus?” tanya Kelvin.
“ Ini adalah surat perjanjian, jika mbak Raisya tlah meninggal dia akan menyumbangkan matanya untuk anak kecil yang ditabraknya kemarin.” Jelas suster.
“ Apa....!”
Kelvin sangat shok menerima penjelasan itu. Dia sangat berfikir bahwa keponakanya itu adalah keponakan yang sangat baik baginya dan keluarganya.
        ***           ***           ***
Tibalah pemakaman Raisya. Semua yang hadir menangis tersedu-sedu kecuali keluarga Silvia. Terlihat Ogan yang sangat bersalah sekali.
( Kini hilanglah permata yang indah itu, kau yang dulu ceria hilang bah ditelan bumi. Raisya walaupun kau tlah tiada tapi bayang’mu masih disini dihati kita. Kau adalah keluargaku yang aku sayang, tidurlah dengan tenang di surga sana. Kini hilanglah semua keluarga tante Leni dan om Fikri, satu-satunya harapannya pun telah menyusul ke surga)
Raisya telah dimakamkan di samping makam kedua orang tuanya. Raisya adalah wanita yang baik hati dan periang maka tak sedikit teman-temanya yang ikut menghormati kepergianya.
Selamat jalan Raisya, selamat tidur. Tidurlah dengan lelep dan tenang.
                                            ### SELESAI ###

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar