PENYIHIR


PENYIHIR

Diposting oleh -_- on Selasa, 03 Desember 2013

Sejauh kau pergi, di mana pun kau kini,
kita berada di bawah lengkung langit yang sama
Riak rinduku melurubi seluruh samudera dera

Tidakkah kau tahu, dalam buku batinku terguris namamu?
Huruf-huruf pucat yang merembaka sebagai nubuat

Kadang, ketika halaman putihku penuh olehmu,
aku ingin meniru pohon yang gugur daun,

mendamba hujan yang meluruhkan kenangan

Sampai jiwaku kuyup, kelopakku kuncup
Sedang kau menjelma gema, menggelimang
kesepianku yang menggeliat gamang

Kata-katamu, kau tahu, kadang bunga biru rumpun perdu,
sesekali belati yang membelai belikat hati
Membuatku mekar, gemetar

Dan bungaku luruh saat belatimu menyentuh
Layu. Luka. Di hatiku kau terpahat, mungkin tak kekal,
tapi biarlah kuingat tanpa sesal

Jika kelak kau kembali,
tiap kata telah memilih maknanya sendiri
Mungkin tak lagi kaukenali

Kau bukan penyair culas, kekasih
Cuma penyihir yang melintas ketika aku ringkih

Atau, kau pengembara yang gampang terkesima
Menyusur lintang bibir  bagai alur sungai di padang pasir
Hanyut aku dalam arusmu

Lalu bersama kita menguap sebagai fatamorgana,
mendekap harap sungguhpun fana
Atau terberai jadi kerikil, meratapi yang mustahil

Sumber : http://puisikompas.wordpress.com/2013/02/26/puisi-sitok-srengenge-2/
SITOK SRENGENGE : http://id.wikipedia.org/wiki/Sitok_Srengenge

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar