KAN SLALU MERINDUMU


KAN SLALU MERINDUMU

Diposting oleh Unknown on Selasa, 20 November 2012


Di malam yang dingin aku mencoba melupakan semua kenangan yang pernah kita rangkai, begitu banyak cobaan derita tawa canda dan derita. Aku hanya memngingatkan satu kejadian yang mungkin itu sangat membuatku sangat berduka dan lemas seketika tubuh ini jika aku slalu teringat tentang hal itu.
Dimalam itu jujur saja aku tak menyangka kejadian itu akan terjadi kepadamu, aku sungguh menyayangkan dan merasa bodoh jika mengingat kejadian itu, mengapa disaat peristiwa itu aku tak bersamamu, menjagamu melindungimu dan mencegahnya. Tetapi tuhan memeng sudah mempunyai rencana lain, Dia memisahkanku dengan kamu secepat ini. Aku sungguh meratapi nasipku yang kehilangan kamu. Betapa hati sangat sedih melihat buku diarymu yang berisikan sejuta alas an kata – kata penyiksaan.
Dear Deary……
Hari ini aku pengen cerita, sudah sekian lama ini aku pengen banget cerita tapi baru hari ini ku sempatkan menulis di lembaranmu. Aku sangat tersiksa dengan keadaan ini,
mengapa Bagus hanya bersikap tak acuh kepadaku, padahalkan aku ceweknya. Selalu saja ingin dimengerti sedangkan dia tak pernah mengerti aku, bisa bikin sakit hati banget kalau inget sama dia. Huuuuft pokoknya aku sangat kecewa sekali L, satu lagi kenapa ditubuhku terasa sangat lelah sekali, sepertinya aku pengen istirahat Yng sangat panjang sekali. Kadang aku serasa ingin mati saja, hehe J uuuuupsss jangan bilang begitulah, by by aku sangat ngantuk aku mau tidur dulu, besok kita sambung ya…. By by…..
                                                                                          Putri kecil
Malam itu seharusnya aku yang menjemputmu dan aku yang membunuh kekasihmu. Aku slalu tak tega melihat dirimu slalu diperlakukan seperti itu,di mana sebenarnya fikiran dan otak kekasihmu itu. Kenapa kau bisa smapai seperti itu? Kekasih jangan menaruh dendam di surga sana, teruslah tersenyum walau kau tak bisa bersama kami di sini.
                          *** *** ***
“ Sayang yang ini bagus apa tidak?” Tanya Esthi kepada Bagus kekasihnya.
“ Yank kamu ini jangan ganggu aku dulu, aku sedang menyelesaikan tugasku.” Jawab Bagus dengan ketus.
“ Iya sayank, maaf,” jawab Esthi dengan perasaan sedih bercampur kecewa dan jengkel.
Tiba – tiba teman kuliah Bagus datang ditaman tempat Esthi dan Bagus refresing. Esthi sangat hafal dengan keadaan Bagus, Bagus itu adalah orang yang sangat cuek, tak mau dikalahkan dan tidak suka diganggu kalau dia sedang bersama teman – temanya. Satu lagi sifat yang paling jelek yang dimiliki oleh Bagus jika sedang berbicara dengan teman – temanya apalagi terdapat banyak teman – yeman ceweknya Bagus dengan seketika melupakan keadaan Esthi yang ada di sampingnya. Tetapi walaupun begitu Esthi tidak merasakan cemburu karena `Bagus telah meyakinkan kepada Esthi kalau dia sangat mencintainya, begitupun dengan Esthi dia selalu berusaha menerima kekurangan Bagus dan berusaha sabar melawan rasa cemburunya karena dia yakin bahwa hanya dia kekakih dihatinya.
“ Haaaiiii soob…… ngetik saja loe, kapan istirahatnya, waktunya makan ni,” sapa teman – temanya.
“ eeeeh Bimo, Ervan, Ikhsan, Santi, Indri kalian kok bisa sampai disini sih?” tanya Bagus kepada teman – temanya.
“ weeeiiits kita kok kayak gak tau kamu saja,” kata Indri.
Kedatangan teman – teman Bagus sangat menganggu Esthi, begitu pun dengan teman – temanya tak ada staupun yang ingat bahwa Esthi berada disamping Bagus. Entah mereka lupa menyapa atau meremehkan yang pasti Esthi sangat kecewa. Selama mereka asyik berbincang – bincang dan Esthi merasa terasingkan dia memilih pergi dari sisi Bagus dan mencari hiburan sendiri, dia melariakan diri dari gabunagn kawan – kawan Bagus.
“ Eeehhh sob cewek’mu kabur tu, gak kamu kejar, nanti kalau dutemu orang lain gimana?” ledek Ervan.
“ Heeeh ngomong apa sih loe, paling dia juga sumpek soalnya dari tadi tanya meulu sama gue, guenya gak naggepi, sampek tak betak – bentak gak ngerti juga,” jawab Bagus.
“ Eeeh jangan gitu loe sama pacar loe, gitu – gitu kan dia pilihan loe yang terbaik buat loe, lagian dia juga sangat sabar ngadepin loe yang sangat super egois kayak gitu,” seru Indri.
“ Yeeee iya sih tapi dia tu bawel banget, manja lagi, aduuuh ampun deh manjanya tu, loe tau sendirikan. Eh lagian tadi siapa yang gak ngajak ngomong, masak sekian nyawa gak ada yang mau ngajak dia ngomomg, kalian kan juga kebangetn banget to manusia segede dia gak ada yang memperdulikan,’ jawab Bagus membela dirinya.
“ heee gua juga bingung mau ngomong apa juga ma dia, orang dia saja sudah pasang muka masam tadi kita datang, iya gak gan?” jawab Santi.
“ Tukan kalian sendiri juga males kan liat mukanya dia, gua aja tiap hari dimasamin sabar saja kok, hehe J ! jawab Bagus.
“ Huuust tuyul ! seru Indri.
(Huuuuft sebel banget liat kamu cuek kayak gitu sama aku, kenapa sih teman – teman kamu mesti datang di saat waktunya itu gak tepat, bikin bosen campur gak mood banget deeeh.)
“ Heeeeeh – heeeeeh…… ! seru seorang anak muda yang cacat.
“ Iya ada apa?” tanya Esthi.
“ heeeh – heeeh ,” sekali lagi laki – laki itu mengucap kata itu, ternyata pemuda itu mengalami tuna rungu dan tuna ……,
( kasian sekali pemuda ini, seandainya aku yang seperti itu bagaimana? Aaah aku tidak boleh berfikiran seperti itu, daripada aku bersama orang yang sehat tapi jiwanya cacat mending aku bersama pemuda ini, kelihatanya pemuda ini sangat antusias ingin berbincang – bincabg kepadaku, aku harus menggunakan bahasa dia, aku harus menggunakan alat peraga)
“ oooh iya……,” jawabku.
Seringkali Esthi menggunakan bahasa peraga yang salah dalam berbincang – bincang dengan pemuda ini dan membuat si pemuda kadang kebingungan dan tertawa terbahak – bahak, begitu pun dengan Esthi, dia sangat terhibur oleh perbincanganya bersama pemuda ini. Sesekali Esthi dan pemuda ini bermain berputar – putar sehingga membuat pengunjung taman merasa senang dan ikut tersenyum.
Bagus melihat Esthi yang merasa terhibur dengan keadaanya itu dia hanya tersenyum simpul melihat kekasihnya yang sangat perhatian dengan seseorang yang tak normal sepertinya.
“ Gimana sob, lihat cewek kamu, dia sangat mulia kan?” tanya Ervan.
“ haha J biarkan saja dia begitu aku melihatnya senang aku juga senang aku akan slalu berharap dia seperti itu, biarkan dia refresing, mungkin tadi dia jenuh denganku,” jawab Bagus.
( jika kamu akan senang seperti itu lakukan sesuka hatimu sayang, aku sangat membuatmu menderita.)
Suasana tiba – tiba berubar menjadi gempar, semula yang kedaanya tenang kini berubah menjadi menengangkan. Seorang laki – laki menghampiri Esthi membawakan Esthi sekuntum bunga mawar dan memberikan dengan senyuman yang sangat indah diwajahnya. Esthi sangat senang tidak karu – karuan karena yang datang adalah seseorang teman lama yang sangat lama.
“ Aaahhhhh kak Krisnaaa !” Esthi sangat senang dan langsung memeluknya dengan erat.
“ yeeeeeee……” pemuda itu juga merasa senang melihat pertemuan itu.
“ Adeeek aku datang untukmu, tolong jangan pergi lagi ya, aku sangat khawatir denganmu, aku slalu bertanya – tanya kamu baik – baik saja atau tidak, ternyata kamu sangat baik ya, hehe J,” kata Krisna.
“ aaaah kakak aku baik – baik saja kak, hehe J,” jawab Esthi.
Tiba – tiba dari arah belakang pukulan yang sangat keras menghantam Krisna. Itu adalah Bagus yang penuh dengan kemarahan. Seketika Krisna jatuh ke tanah dan dengan keras Esthi berteriak.Sontak semua pengunjung kaget dan memperhatikan mereka berdua, pemuda yang cacat itu lari karena mersa ketakutan.
“ Aaaah kakak,” teriak Esthi.
“ Kamu siapa beraninya menganggu pacar saya?” tanya Bagus.
“ Apa – apaan ini, kamu itu bermain dengan otakmu sendiri semaumu sendiri! Bentak Esthi kepada Bagus.
“ Heeeeeh aku itu pacar kamu, jadi wajar aku merasa cemburu,” Bagus membentak Esthi dengan keras.
“ Heeeeh jangan kasar ya sama perempuan,” jawab Krisna dengan lantang embela Esthi.
“ Sob sudah – sudah jangan lakukan itu lihat kamu itu dilihat sama banyak orang malu gan, kita pergi saja dari sini,” ajak teman – teman Bagus.
Esthi berlari menuju tempat yang sepi, dia menangis meluapkan semua perasaannya, begitu pula dengan Bagus dia pergi meninggalkan Krisna dan kembali bergabung dengan teman – temanya.
Bagus terlihat sangat emosi dan sesekali dia mengmukul bangku yang ada didepanya dan menatap dengan tatapan yang menggebu – gebu. Sedangkan Krisna berlari menuju Esthi yang menangis tersedu – sedu, dia memberikan pundaknya kepada Esthi. Dan memberikan sapu tangan untuk mengusap air matanya.
“ Sudah jangan menangis lagi, dia hanya belum memahami keadaan kita dan dia juga belum tau keadaanmu, kamu harus meyakinkan dia, bukan malah menangisi dia, kamu harus semangat, sudah hapus air matamu.” Kata Krisna.
“ Esthi kita pulang sekarang!” seru Bagus.
Ditariknya tangan Esthi dengan sangat kasar oleh Bagus, Esthi tidak bisa berbuat apa – apa dia hanya bisa menyesali dan menangis dengan keadaan ini. Didalam mobil Esthi hanya diam tanpa menatap Bagus malah dia memalingkan mukanya dari Bagus, Bagus yang begitu marah tak sadar bahwa dia telah mengendarai mobil dengan sangat cepat. Hingga tiba – tiba mobil berhenti dengan sendirinya karena Bagus sangat jengkel kepada Esthi. Dia membentak memarahi dan meluapkan amarahnya didalam mobil sedangkan Esthi hanya berusaha tidak melihat Bagus dan menangis dengan sekencang – kencangnya. Karena Esthi tida kuat menerima perlakuan dari Bagus, dia memilih turun dari mobil dan berjalan sendiri menuju rumahnya.
Didalam perjalanan menuju kerumah Esthi hanya menangis mengingat perlakuan Bagus yang sangat kasar kepadanya. Esthi sungguh sangat dalam keadaan tidak sadar, bahkan jiwanya yang akan terancam pun dia tidak menghiraukan.
                 ***  *** ***
Di hari ketiga setelah kejadian kemaren Bagus sedikit lega, tetapi dia berusaha menjauh dari Esthi dan tidak untuk menghubunginya. Begitu pun dengan Krisna dia juga sudah mengalami hari – hari yang sama seperti sebelum terjadi apa – apa.
“ tuuuuuuuut…..”
“ Halo assalamualaikum?” jawab Bagus.
“ Ini ibu gus, bagaimana kedaannya Eshi dia baik – baik sajakan?” tanya ibu Esthi.
“ Lho ibu 3 hari yang lalu Esthi itu sudah pulang kerumahnya, dia tidak bersama saya!” jawab Bagus dengan nada keheranan.
“ Nak masak ibu mau berbohong sih, ibu itu sangat mengkhawatirkan dia, semalam ibu bermimpi bertemu dengan dia sangat cantik sekali,” kata ibunya Esthi dengan perasaan penuh kasih saying.
“ Ibu tenang saja, saya akan mencari Esthi sampai ketemu, ibu jangan khawatir ya bu,” Bagus berusaha meyakinkan Ibu ya Esthi.
Tanpa panjang lebar, Bagus segera pergi mencari  Esthi, dia tau siapa yang harus ditemuinya sekarang, karna seseorang yang paling mencurigakan adalah Krisna.
Krisna sanggat tercengang mendengar perkataan Bagus yang menuduhnya, Krisna berusaha membela dirinya karena dia memang tidak tahu keadaan Esthi, karena 3 hari yang lalu setelah bertemu ditaman itu Krisna tidak merasa bertemu dengannya lagi. Akhirnya mereka berdua bersepakat mencari Esthi.
Bagus mencari Esthi dengan menbawa foto, ditanyainya warga satu persatu dimana tempat Bagus menurunkan Esthi di malam itu. Berbeda dengan Krisna, Krisna memilih dengan melacak sinyal BB yang digunakan oleh Esthi. Benar saja, cara yang ditempuh Krisna sangat tepat, dia telah menemukan lokasinya, setelah menelusuri ternyata yang berada didalam area adalah anggota sindikat perampok bersenjata. Tanpa berfikir panjang, Krisna menelvon paukan POLISI untuk mencari keberadaan Esthi. Benar saja setelah tempat itu diserbu oleh POLISI dan terjadi aksi kejar – kejaran diberbagai tempat, suara tembakan yang keras memecah keadaan semakin tegang. Krisna coba membongkar semua sudut diruangan itu, tetapi yang ditemukan hanyalah barang – barang Esthi seperti tas, perhiasan, jam tangan, BB, buku diary dan beberapa barangnya lagi.
Setelah berada dikantor Polisi, salah satu anggota mengintrogasi seorang perampok, benar saja hasil yang katakana sangat mengagetkan Krisna. Perampok itu berkata, “ kami telah membunuhnya dan membuangnya ditepi jalan dengan penuh pukulan dan sayatan di berbagai tubuhnya.”
Sempat saja Krisna bergebu – gebu ingin memukul perampok itu, tapi karna dia berfikir dia hanya membuang – buang waktu dia bertanya kepada salah seorang polisi, “ bagaimana ini pak, apakah korban itu sudah diketemukan?” salah seorang polisi menjawab,” 2 hari yang lalu kami menemukan korba seorang perempuan di tepi jalan, coba saudara lihat saja, mayitnya masih disimpan di RSU Fatima.”
         Langsung saja Krisna pergi ke RSU Fatima, setelah sampai dia langsung pergi ke ruang mayit dengan ditemani seorang suster, setelah itu apa yang di dapatinya sama dengan fikiranya dia sangat tercengang melihat keadaan ini, seluruh tubuhnya terasa kaku menyaksikkan seseorang yang sangat disayangi telah tiada dengan keadaan yang sangat tragis.
         Keluarga Esthi telah datang, Polisi telah berjaga, Krisna hanya menangis dan terdiam disebuah pojok sudut rumah sakit. Beberapa kali terdengar teriakan dan tangisan dari keluarga Esthi terutama ibunya yang tak kuasa melihat keadaan Esthi yang seperti ini. Kini hanya satu orang yang belum datang dan sangat dinantikan oleh mereka yaitu Bagus.
         Bagus datang ke rumah sakit dengan perasaan yang sangat sedih, kecewa, marah, dan menyesal. Dibukanya kain yang menutupi wajah Esthi, dilihatnya wajah Esthi yang hampir separuh wajahnya tidak dapat dikenali itu. Dia hanya tercengang dan menangis, tanpa disadari dia mengecup kening Rsthi untuk yang terakhir kalinya.
         Suasana berubah menjadi tegang ketika terjadi sesuatu yang sontak membuat Krisna ikut menangis tersedu – sedu. Tiba – tiba Bagus menangis dan tertawa seolah layaknya orang yang depresi berat sambil mengucapkan,” itu bukan Esthi kekasihku, kekasihku masih di taman, dia baik- baik saja, itu orang lain.”
         Begitu sangat disesali kejadian itu oleh semuanya, Krisna mendekap penuh erat tubuh Bagus. Dan mengajaknya untuk menenangkan diri.
         *** *** ***
         Tibalah kini pemakaman Esthi, semua keluarga, teman kerabat dan Krisna telah menyasikkan acara pemakaman ini. Benar saja hujan tangis menyelimuti pemakaman Esthi. Semua keluarga sangat merasa kehilanganya.
         Krisna hanya menatap dengan asa dan tak percaya batu nisan yang ada dihadapanya adalah batu nisan yang bertuliskan nama seorang adik, teman pujaan hati yang disayanginya. Ini adalah sebuah perasaan guncangan didalam tubuhnya.
         Setelah pemakaman usai dia langsung pergi ke rumah sakit jiwa di daerah Cakung, dia menemui Bagus yang sangat depresi dan stabil. Bagus hanya menangis, tertawa, sesekali dia memukuli tembok yang mengurungnya, karna dia masih dikarantina. Krisna hanya bisa pasrah dan diam melihat keadaan ini.
         Saat terindah saat bersamamu telah hilang
      Waktu yang bergulir terlalu cepat
      Kau terdiam terhempas bumi
      Tubuhmu hanya terbujur kaku dan terasa menikmati tidurmu
         Untuk selamanya
      Penyesalan terasa di rasakan di sini
      Hanya air mata dan do’a yang dapat dipersembahkan
      Teman kecilku jaga dirimu disana dengan baik
      Kami di sini akan slalu merindukanmu

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar